Wednesday, December 24, 2008

X-Men dan Kita

X-MEN (1) dan Kita

Bayangkan sebuah keadaan terdapat beberapa manusia yang mempunyai gen mutant yang berkemampuan lebih dibanding dengan manusia kebanyakan. Semacam Übermensch. Dengan munculnya dua buah kubu, sedikit tapi kuat sedang yang satunya banyak tapi lemah ini, konflik pun bermunculan, karena semua merasa terancam oleh satu sama lain.

Perbedaan dalam menyikapi konflik pun terjadi dari kedua-belah pihak, dari pihak mutant pun terdapat dua kubu yaitu kubu co-operative yang dipimpin oleh professor Charles Xavier yang bertujuan memperjuangkan peacefull co-existence antara mutant dan manusia dengan mendirikan sekolah untuk para mutant agar dapat hidup berdampingan sedangkan kubu yang lainnya dipimpin oleh Magneto(3) yang mengepalai Brotherhood (2) dengan tujuan menguasai dunia.

Sebagai mana mutant yang ada, pihak manusia pun, terpecah menjadi dua dalam menyikapi adanya mutant, seperti misalnya senator Kelly (X-Men tahun 2000) yang ingin membuat dunia bersih dari mutant.

Mutant pun akhirnya didaftarkan (sudah barang tentu tidak dengan men-cap ET di KTP mereka) tetapi lewat Mutant Registration Act (4). Kejadian bertambah sengit, ketika serum anti mutant ditemukan (X-men The Last Stand 2006), dan pemerintah menyatakan bahwa menjadi mutant atau non mutant adalah pilihan. Sudah barang tentu Brotherhood bereaksi keras dan membuat ini sebagai main issue dengan mengindikasikan terdapat agenda tersembunyi yang berupa pemusnahan (5).

Akhirnya, pertempuran antar mutant pun tak terelakkan, dan berakhir dengan magneto terkena serum anti mutant dan alhirnya mutant pun diterima sebagai bagian umat manusia. Tapi ini bukanlah akhir dari perselisihan mutant versus mutant atau mutant versus manusia, karena diakhir cerita, magneto ternyata, walaupun lemah, masih dapat menggerakkan bidak catur dari logam.

Trilogy X-men adalah film yang menarik, bahkan lebih menarik lagi bila ditonton berurutan apalagi ketika menanti waktu buka puasa atau sahur. Film ini juga baik untuk melatih kepekaan kita dalam menyikapi dan menghargai perbedaan yang muncul, baik ketika kita dalam pihak minoritas ataupun mayoritas; mainstream atau sidestream dan Bolshevik atau Menshevik.


Catatan:

(1) Walaupun mutant yang ada dalam film ini mempunyai jenis kelamin pria dan wanita, tapi karena kita hidup di dunia laki-laki maka judul pun akan tetap X-MEN bukan X-WOMEN karena jika dinamai X-WOMEN akan berkonotasi negative, misalnya sebuah film jorok yang mempunyai rating X.

(2) Lagi-lagi kita hidup di dunia laki-laki, walaupun dalam perkumpulan ini terdapat para mutant wanita (atau lebih tepat wanita mutant, sebenarnya mana yang lebih tepat, pelari wanita, wanita pelari, polisi wanita, wanita polisi, anjing polisi atau apa?) tetap saja perkumpulan ini dinamakan brotherhood.

(3) Magneto dalam film awal digambarkan sebagai yahudi kecil, yang akan dimasukkan dalam kamp konsentrasi dan selamat dari holocaust. Ini yang ditengarai membuat dia kecewa pada umat manusia. Atau memang alam bawah sadar penulis menuntun kita pada siapa yang membuat kejahatan berdasarkan ras? Magneto memiliki kemampuan untuk menggerakkan semua bahan ferromagnetic dengan kekuatannya.

(4) Ditengarai, Mutant Registration Act, terilhami dengan pemerintahan orde baru dimana tahanan politik harus didaftar beserta keluarganya dan kartu tanda penduduknya di ber cap ET (Eks Tahanan politik)

(5) Brotherhood ini sepertinya bereaksi keras akan provokasi, mirip issue red-drive proposal pada tahun 1948 di madiun dulu yang emngakibatkan hilangnya PKI dari scene Indonesia sampai akhir awal tahun 50an


Referensi

http://en.wikipedia.org/wiki/Brotherhood_of_Mutants

http://en.wikipedia.org/wiki/X-men

No comments: