Monday, October 26, 2009

Tagline

Menurut wikipedia: tagline adalah sebuah slogan yang dapat diingat dan diasosiasikan pada sebuah produk atau jasa. karena daya ingat manusia terbatas, maka biasanya tagline ini akan sependek mungkin tetapi dengan daya asosiasi pada produk atau jasa sebesar mungkin; maka dari itu, para pemasar berlomba-lomba untuk membuat tagline yang catchy. Sebab jika tagline panjang, selain tak mudah diingat, juga akan disangka mereka senang membaca kitab undang-undang hukum perdata.

Ketika jaman revolusi dulu pun, poster buatan Affandi disertai tagline yang catchy supaya lebih bermakna dan berdampak luas dalam memompa semangat rakyat Indonesia agar bergerak ketika tentara Sekutu masuk Indonesia. Tagline ini dibuat oleh Chairil Anwar, yang konon katanya asal kata tagline tersebut agak miring konotasinya


Gambar 'Boeng Ajo Boeng' oleh Affandi dan Tagline oleh Chairil Anwar

Boeng, Ajo Boeng ! adalah pekik yang terkenal pada masa awal kemerdekaan Indonesia, selain pekik “Medeka!” tentunya. Tiga kata itu bersumber pada suatu poster yang untuk pertama dicetak dalam bentuk stensilan dan disebarkan secara luas untuk memompa semangat para pemuda yang mulai bersiap perang, ketika pasukan Sekutu mulai mendarat di Jakarta. Pelukis Affandi menggambar secara sederhana dengan kuas dan cat suatu figur pemuda kyang memekik, kedua tangan memutuskan rantai belenggu “penjajahan” kanan memegang erat bendera merah putih, tangan kiri terkepal tanda siap untuk berperang. Rupanya lukisan itu kurang lengkap. Hingga datanglah sang penyair Chairil Anwar, mengambil kuas, dengan mimik serius memoles dengan cat, dan sejenak ia bergumam “ Bung, ayo Bung!” lalu tersenyum puas. Entah apa yang terbersit dibenak Chairil, sang penyair revolusi, ia mungkin hanya teringat ajakan bercinta lonte pasar Senen yang baru saja ia tinggalkan........”bung, ayo bung....”dengan nada yang manja tentunya.

cerita di atas dikutip dari sini

Dalam bidang politik, yang sudah barang tentu berbeda dengan marketing, tagline harus sejelas mungkin untuk menghindari plesetan lawan politik, dan memakai bahasa internasional supaya jangkauannya bersifat universal, syukur-syukur dicalonkan menjadi penerima hadiah Nobel untuk motivasi dan semangat.

contoh tagline dapat dilihat di sini.