Tuesday, June 9, 2009

Judul yang (mestinya diharapkan untuk) membebaskan foto

Awalnya sebuah judul adalah perwakilan dari sebuah foto; judul akan mengarahkan penafsiran pemandang pada sebuah kesimpulan juga judul diharapkan untuk membuat pemandang mengetahui maksud dari si fotografer ketika foto dibuat.

Tapi sang fotografer juga mengerti bahwa penafsiran para pemandang akan berbeda-beda sesuai dengan latar belakang mereka, maka ketimbang mengangkangi interpretasi para pemandang foto dengan batasan resmi pada judul, sang fotografer membuat judul yang membebaskan foto tersebut dan membiarkan pemandang melihat, menginterpretasikan foto sekehendak hatinya tanpa dibatasi oleh judul.

Misalnya pada contoh kasus foto dengan judul Merica nomer 30 dari mas Weston yang entah kenapa diterjemahkan sebagai ketelanjangan perempuan yang sensual menurut mbakyu Sontag (lihat halaman 17)

Walaupun pada akhirnya muncul juga paradoks: “tanpa judul pun sebuah judul” dan “tanpa batas juga terbatas”