Sunday, December 7, 2008

Personalisasi Dalam Pemasaran

Manusia, pada akhirnya selalu ingin dibedakan dan dihargai; selalu ingin diperlakukan khusus.

Teori lama pada pemasaran adalah selalu mengatakan: kelompokkan manusia berdasarkan segmentasinya, lalu tentukan sasaran dan kemudian posisikan barang yang akan kita pasarkan dengan jargon, gaya hidup sasaran kita.

Tapi kemudian karena manusia ingin dibedakan dan diperlakukan khusus, maka muncullah teori pemasaran kiwari dan metafisis yang mementingkan pengecualian, pembedaan, distinguish atau apapun, contoh yang dapat diberikan adalah tingkatan credit card. Credit Card awalnya hanyalah silver, tetapi karena sang asistan manager yang baru bekerja beberapa bulan ternyata sama silvernya dengan si pemilik perusahaan, maka dibuatlah tingkatan-tingkatan baru yaitu silver, gold lalu kemudian muncul platinum, mungkin nanti akan muncul kryptonium (yang tentu saja tidak akan cocok untuk superman)

Gejala ini makin menjadi-jadi ketika semua pemasar juga melakukan strategi yang sama padahal produk/jasa yang dijual sebenarnya sama atau setidak-tidaknya fungsi utama yang ditawarkan sama.


Maka, alangkah terkejutnya kita ketika melihat sebuah iklan sepatu gunung yang dibuat dari kulit yak dari himalaya (dan mungkin juga dipelihara oleh sanak saudara chang, kawan akrab tintin) dan diklaim sebagai lebih lembut, lebih sejuk serta tidak akan membuat cepat capek.serta susah untuk didapat karena yak dipelihara khusus di suatu tempat dan makanannya dijaga

Sebagai seorang marketer, maka kita harus dapat meng-counter startegi semacam ini dengan sesuatu yang lebih eksklusif, berbeda dan misalnya:

Sepatu dari Kulit Kelamin, untuk mendukung raritiesnya, jangan lupa bahwa kulit kelamin ini didapat dari suku pigmi di suatu tempat di Afrika. Tambahkan data bahwa suku pigmi mulai terancam punah dan kulit kelamin yang ada diambil tanpa penyiksaan, tetapi diambil ketika suku pigmi melakukan sunatan missal yang hanya dilakukan setiap lima tahun sekali, yang mana sebelum sunatan itu, orang yang akan disunat harus memakan semacam kembang tumbuhan yang berbunga setiap lima tahun sekali agar kulit kelamin melunak dan tidak infeksi yang pada akhirnya akan membuat kulit kelamin sebagai bahan baku sepatu makin lembut dan nyaman di kaki

Perlu ditambahkan, bahwa ukuran suku pigmi itu di bawah rata-rata manusia biasa, sehingga bisa dibayangkan sedikitnya kulit kelamin yang didapat untuk sepatu yang akan di buat.

Setelah kulit di perkenalkan dan diedukasikan pada calon pembeli, jangan lupa untuk membuat edukasi pada bagian-bagian sepatu lainnya, yaitu:

Sol karet; sol karet pilihan dari Malaysia dengan hanya menerima pekerja penyadap dari Indonesia yang trampil dan bukan pendatang haram (karena perusahaan ini terikat dengan Sarbanes-Oxley Act 2002 serta FCPA, Foreign Corruption Practices Act), pohon karet pun harus didapat dari galur murni yang minimum disadap setelah sekian tahun untuk mendapatkan karet yang kenyal, mentul-mentul dan homogen

Benang Jahit; benang yang ada didapat dari wol domba jantan selandia baru yang hanya lahir pada musim semi, karena kelahiran pada musim semi berakibat baiknya produksi wol, serta pengaruh astrologi pada domba yang lahir pada musim semi membuat wol yang dipanen kuat namun lentur, liat, kenyal dan tahan lama

Tali sepatu; didapat dari serat rosella yang dipanen dari daerah peru selatan yang bersebelahan dengan hutan alam dan para pengayau, di peru selatan iklim dan ketinggian akan membuat serat yang akhirnya menjadi tali sepatu menjadi kering ketika basah dan basah ketika kering serta lunak ketika keras, juga sudah barang tentu keras ketika lunak.


Setelah pembeli diedukasi dengan betapa sulit dan berbahayanya mendapatkan bahan baku, jangan lupa untuk memberitahu betapa sulitnya proses produksi, kalau pabriik isinya orang tua semua, karena tenaga kerja murah yang didapat adalah orang tua, maka bisa kita sebutkan bahwa mereka mendarmabaktikan jiwa dan raga mereka selama puluhan tahun, menajamkan kemampuan mereka untuk mencapai kesempurnaan dalam pembuatan. Akan tetapi jika pabrik ternyata diisi oleh tenaga kerja muda, maka bisa dipastikan ini adalah sekumpulan tenaga kerja yang dinamis, berdedikasi serta pushing the edge.

Jangan lupa untuk memberikan sentuhan pada produc packaging, misalnya packaging yang dipakai adalah dari pabrik kertas yang memakai pohon pinus yang ditanam oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bakunya, bisa didaur ulang untuk kertas toilet serta tidak mengandung racun.


Tahap terakhir adalah kegunaan, edukasikan kegunaan produk/jasa yang akan kitta tawarkan, sertakan testimony dan hasil laboratorium, sebagai back-up, kalau perlu endorse tokoh masyarakat seperti misalnya kita endorse pengembara untuk memakai sepatu ini dan diekspose habis-habisan di media, serta jangan lupa memakai media alternative seperti blog, mailing list untuk menyebar luaskan berita ini

Kesimpulan:

  • edukasi pelanggan dengan semua elemen yang akan diproduksi, jangan lupa untuk membuat semua elemen terlihat khusus dan jarangedukasi pelanggan tentang proses produksi, tonjolkan semua kekuatan pada proses produksi
  • edukasi pelanggan tentang fungsi dasar dan fungsi tambahan dari produk/jasa
  • jangan lupa memakai kata, jargon, istilah yang sedang trend di masyarakat seperti misalnya: Go Green, Global Warming, ISO 9000, Health and Safety, OSHA, HAZID, HAZOP, Company Social Responsibilities, G20, dan lain-lain
akhir kata, selamat mangap!

Terima Kasih pada Wellington Kuswanto yang mengingatkan saya untuk menulis ini

No comments: