Bukan, ini bukan menceritakan wajah Janus yang menoleh ke kanan dan ke kiri, dan namanya dipasang di bulan awal tahun untuk mengingat tahun lalu dan tahun ini yang harus dilalui (mestinya kalau mau adil, di akhir tahun pun kita harus memasang wajah Janus supaya ingat akan masa lalu dan masa akhir, kalau mau lebih adil dan konsisten mestinya setiap bulan dalam tiap tahun).
Ini adalah tentang iklan dari partai politik di media yang makin mengepung kita karena masa kampanye pemilu sudah hampir usai.
Sementara, di lain sisi, kita melihat Indonesia yang kelam, porak poranda serta luluh lantak karena salah urus oleh pemerintah dicitrakan oleh partai yang tidak/belum berkuasa; dan janji-janji pun dicanangkan oleh para oposan untuk masa depan yang gilang gemilang jika mereka terpilih (dengan terms and conditions apply – tentu saja).
Tetapi ada juga iklan partai yang bergerak di wilayah abu-abu, terutama pada masalah Bantuan Langsung Tunai (BLT), awalnya BLT dikecam habis-habisan oleh partai yang memposisikan sebagai oposisi tapi entah kenapa diakhir musim kampanye ini BLT malahan diadopsi dan (katanya) dikawal oleh partai tersebut dan muncul terus menerus di televisi.
Tapi jangan khawatir, iklan-iklan ini akan segera menghilang sebentar lagi, sebab Pemilu akan dimulai beberapa hari lagi. Setelah ini, kita akan menyaksikan kembali iklan-iklan yang mencerahkan, menggemaskan dan memotivasi seperti misalnya Aura Kasih berjalan berlenggak-lenggok sembari meminum teh hijau, iklan kondom oleh Julia Perez dan masih banyak lagi
No comments:
Post a Comment